Bagi teman-teman yang merupakan scholarship hunter mungkin sudah sangat familiar sekali dengan yang namanya TOEFL (Test of English as Foreign Language). Dikoordinasikan dibawah ETS (http://www.ets.org/), TOEFL sekarang ini sudah menjadi syarat mutlak bagi seseorang yang ingin apply suatu beasiswa. Jika dibandingkan dengan saudaranya IELTS, penggunaan TOEFL sebagai salah satu ukuran standar kemampuan bahasa inggris sudah diakui dan umum dihampir semua negara.
Berkaitan dengan score TOEFL, biasanya tiap-tiap universitas memiliki standar yang berbeda-beda. Ada yang mensyaratkan cukup 500 (PTN dalam negeri), 550 (nilai min standar), 580 atau bisa juga diatas 600 terutama untuk program-program tertentu seperti MBA.
Terlepas dari berapa score TOEFL yang dibutuhkan, sebenarnya TOEFL ini termasuk ujian yang gampang-gampang susah untuk ditaklukkan. Bagi kebanyakan orang dari beberapa section ujian TOEFL, listening adalah section yang paling berat. Sepertinya susah sekali mencuri angka di section ini, beda halnya dengan section lain terutama structure dan reading. Untuk structure dan reading mungkin bisa kita antisipasi dengan banyak belajar dan latihan, persiapan satu dua bulan bisa dirasa cukup untuk mendapatkan score yang bagus disection ini. Bisa lah kita katakan, semakin banyak latihan dan persiapan maka semakin besar peluang untuk mencuri angka.
Tapi bagaimana dengan listening? sepertinya susah sekali, meskipun kita sudah berusaha latihan sekuat tenaga sampai telinga ini mau pecah dengerin obrolan-obrolan di kaset/ CD tetap aja susah untuk mendapatkan point. Padahal untuk mendapatkan nilai TOEFL diatas 600, keberhasilan di section ini sangat menentukan sekali. Tidak hanya bisa bergantung pada section yang lain saja (structure & writing). Biasanya jika seseorang itu hanya mengandalkan section structure & reading (PBT), score TOEFL yang diperoleh umumnya hanya berkisar antara 550-570.
Sedikit berbeda dengan section yang lain, kemampuan listening tidak bisa ditingkatkan hanya dalam waktu singkat. Perlu tahap dan proses yang berangsur-angsur sampai seseorang itu benar-benar mampu untuk memilah kata yang didengar dengan baik.
Memulai belajar listening secara bertahap semenjak bangku kuliah adalah cara yang tepat. Disamping task yang tidak terlalu banyak hanya berkutat di study, konsentrasi dan daya serap otak juga masih fresh. Jadwal kuliah yang padat juga tidak menjadi masalah, kita bisa lah mencuri waktu 1 atau 2 jam sehari untuk belajar listening.
Justru pola belajar yang berangsur-angsur seperti ini lebih baik dibanding persiapan instensif 3 bulan.
Bagaimana dengan materi listening? biasanya kita susah sekali untuk mendapatkan materi listening yang cukup. Hanya bermodal kaset Barron, Cliff atau buku-buku terbitan lokal. Geli juga mendengar beberapa orang teman yang menanyakan hal ini. Padahal di internet sekarang ini banyak sekali media website yang menyediakan materi-materi listening yang siap untuk di download setiap saat. Gratisss lagi.
Misalnya saja voanews.com (http://voanews.com) menyediakan materi listening dalam bentuk berita yang dapat didownload. Jumlahnya materinya banyak sekali, rata-rata untuk setiap berita yang di keluarkan oleh VOA selain ditampilkan dalam format .html website, biasanya juga disediakan file .mp3 nya yang bisa kita download. Jadi kita bisa dengar berita sambil belajar bahasa inggris. Klo teman-teman ada yang bingung dengan kosa kata yang didengar, kita tinggal lihat aja di transcript berita.
Saking dedicatednya :-B, VOA juga menyedikan website khusus untuk pemula yang ingin belajar bahasa inggris. Namanya VOA Special English (http://www.voanews.com/specialenglish/index.cfm). Disini materi berita listening disediakan dalam tempo lambat mungkin sekitar 3/4 lebih lambat dibanding conversation standard. Jadi kita bisa lebih fokus untuk mencoba memilah kata. Untuk awal Special English adalah pilihan yang tepat, jika sudah mulai terbiasa coba naik level dengan mendengarkan materi listening berita yang ada di VoaNews nya sendiri dengan tempo standar.
So gampang kan? dari segi materi bisa dikatakan tidak ada masalah. Tinggal kemauan dan komitmen disini, karena kembali lagi ke awal pembicaraan, kemampuan listening bukan hal yang ditingkatkan dalam waktu singkat. So butuh kesabaran dan konsistensi juga.
BBC juga menyediakan materi listening dalam bentuk berita yang juga dapat didownload. Tapi karena basenya Inggris, tentu pelafalan dan kosa katanya sedikit berbeda. Mungkin untuk teman-teman yang mau belajar IELTS dapat menjadi source yang bagus.
http://kalenderbeasiswa.com/learning/english/item/?lid=1&iid=10
Berkaitan dengan score TOEFL, biasanya tiap-tiap universitas memiliki standar yang berbeda-beda. Ada yang mensyaratkan cukup 500 (PTN dalam negeri), 550 (nilai min standar), 580 atau bisa juga diatas 600 terutama untuk program-program tertentu seperti MBA.
Terlepas dari berapa score TOEFL yang dibutuhkan, sebenarnya TOEFL ini termasuk ujian yang gampang-gampang susah untuk ditaklukkan. Bagi kebanyakan orang dari beberapa section ujian TOEFL, listening adalah section yang paling berat. Sepertinya susah sekali mencuri angka di section ini, beda halnya dengan section lain terutama structure dan reading. Untuk structure dan reading mungkin bisa kita antisipasi dengan banyak belajar dan latihan, persiapan satu dua bulan bisa dirasa cukup untuk mendapatkan score yang bagus disection ini. Bisa lah kita katakan, semakin banyak latihan dan persiapan maka semakin besar peluang untuk mencuri angka.
Tapi bagaimana dengan listening? sepertinya susah sekali, meskipun kita sudah berusaha latihan sekuat tenaga sampai telinga ini mau pecah dengerin obrolan-obrolan di kaset/ CD tetap aja susah untuk mendapatkan point. Padahal untuk mendapatkan nilai TOEFL diatas 600, keberhasilan di section ini sangat menentukan sekali. Tidak hanya bisa bergantung pada section yang lain saja (structure & writing). Biasanya jika seseorang itu hanya mengandalkan section structure & reading (PBT), score TOEFL yang diperoleh umumnya hanya berkisar antara 550-570.
Sedikit berbeda dengan section yang lain, kemampuan listening tidak bisa ditingkatkan hanya dalam waktu singkat. Perlu tahap dan proses yang berangsur-angsur sampai seseorang itu benar-benar mampu untuk memilah kata yang didengar dengan baik.
Memulai belajar listening secara bertahap semenjak bangku kuliah adalah cara yang tepat. Disamping task yang tidak terlalu banyak hanya berkutat di study, konsentrasi dan daya serap otak juga masih fresh. Jadwal kuliah yang padat juga tidak menjadi masalah, kita bisa lah mencuri waktu 1 atau 2 jam sehari untuk belajar listening.
Justru pola belajar yang berangsur-angsur seperti ini lebih baik dibanding persiapan instensif 3 bulan.
Bagaimana dengan materi listening? biasanya kita susah sekali untuk mendapatkan materi listening yang cukup. Hanya bermodal kaset Barron, Cliff atau buku-buku terbitan lokal. Geli juga mendengar beberapa orang teman yang menanyakan hal ini. Padahal di internet sekarang ini banyak sekali media website yang menyediakan materi-materi listening yang siap untuk di download setiap saat. Gratisss lagi.
Misalnya saja voanews.com (http://voanews.com) menyediakan materi listening dalam bentuk berita yang dapat didownload. Jumlahnya materinya banyak sekali, rata-rata untuk setiap berita yang di keluarkan oleh VOA selain ditampilkan dalam format .html website, biasanya juga disediakan file .mp3 nya yang bisa kita download. Jadi kita bisa dengar berita sambil belajar bahasa inggris. Klo teman-teman ada yang bingung dengan kosa kata yang didengar, kita tinggal lihat aja di transcript berita.
Saking dedicatednya :-B, VOA juga menyedikan website khusus untuk pemula yang ingin belajar bahasa inggris. Namanya VOA Special English (http://www.voanews.com/specialenglish/index.cfm). Disini materi berita listening disediakan dalam tempo lambat mungkin sekitar 3/4 lebih lambat dibanding conversation standard. Jadi kita bisa lebih fokus untuk mencoba memilah kata. Untuk awal Special English adalah pilihan yang tepat, jika sudah mulai terbiasa coba naik level dengan mendengarkan materi listening berita yang ada di VoaNews nya sendiri dengan tempo standar.
So gampang kan? dari segi materi bisa dikatakan tidak ada masalah. Tinggal kemauan dan komitmen disini, karena kembali lagi ke awal pembicaraan, kemampuan listening bukan hal yang ditingkatkan dalam waktu singkat. So butuh kesabaran dan konsistensi juga.
BBC juga menyediakan materi listening dalam bentuk berita yang juga dapat didownload. Tapi karena basenya Inggris, tentu pelafalan dan kosa katanya sedikit berbeda. Mungkin untuk teman-teman yang mau belajar IELTS dapat menjadi source yang bagus.
http://kalenderbeasiswa.com/learning/english/item/?lid=1&iid=10