Rabu, 06 Oktober 2010

GRATIS,. Cuma di FUN English,.

0 komentar

Ingin tahu cara belajar Bahasa Inggris dengan metode baru yang menyenangkan??
Ikutan aja FUN TRIAL CLASS, GRATIS...

 

Jl.  Kaliurang km 14, Degolan, (Utara Kampus UII)

Telp. (0274) 8540605

Email: funenglish_jogja@yahoo.com 

Buruan aja langsung daftar dan ikuti kelas bahasa Inggris yang asyik dan menyenangkan......

It's fun to learn English..

Kamis, 23 September 2010

Senin, 23 Agustus 2010

One of the longest words in the english language without the letter E is Floccinaucinihilipilification. It means the act of declaring something worthless.

0 komentar
The word was derived from a grammar book that listed four different Latin words that all roughly meant "of little or no value" (floccus, pilus, nihil, and nauci). There were strung together with "-fication" into one word as a joke. Fittingly, we now have an unnecessarily long, pointless word that describes the act of deciding that something is totally and absolutely valueless.
Think you can use it in a sentence? Its first recorded use was in 1741 by poet William Shenstone:
“I loved him for nothing so much as his flocci-nauci-nihili-pili-fication of money.”
More recently it was used by the late Senator Jesse Helms in 1999:
“I note your distress at my floccinaucinihilipilification of the CTBT [Comprehensive Test Ban Treaty”.

Minggu, 22 Agustus 2010

Minggu, 01 Agustus 2010

ASAL USUL BAHASA INGGRIS

0 komentar
Asal usul bahasa Inggris bermula dari lahirnya bahasa Inggris di pulau Britania kurang lebih 1.500 tahun yang lalu. Bahasa Inggris adalah sebuah bahasa Jermanik Barat yang berasal dari dialek-dialek Anglo-Frisia yang dibawa ke pulau Britania oleh para imigran Jermanik dari beberapa bagian barat laut daerah yang sekarang disebut Belanda dan Jerman. Pada awalnya, bahasa Inggris Kuno adalah sekelompok dialek yang mencerminkan asal-usul beragam kerajaan-kerajaan Anglo-Saxon di Inggris. Salah satu dialek ini, Saxon Barat akhirnya yang berdominasi. Lalu bahasa Inggris Kuno yang asli kemudian dipengaruhi oleh dua gelombang invasi.
Gelombang invasi pertama adalah invasi para penutur bahasa dari cabang Skandinavia keluarga bahasa Jerman. Mereka menaklukkan dan menghuni beberapa bagian Britania pada abad ke-8 dan ke-9.
Lalu gelombang invasi kedua ini ialah suku Norman pada abad ke-11 yang bertuturkan sebuah dialek bahasa Perancis. Kedua invasi ini mengakibatkan bahasa Inggris “bercampur” sampai kadar tertentu (meskipun tidak pernah menjadi sebuah bahasa campuran secara harafiah).
Hidup bersama dengan anggota sukubangsa Skandinavia akhirnya menciptakan simplifikasi tatabahasa dan pengkayaan inti Anglo-Inggris dari bahasa Inggris.
Bahasa Inggris Purba (Bahasa Inggris Proto) :
Suku-sukubangsa Jermanik yang memelopori bahasa Inggris (suku Anglia, Saxon, Frisia, Jute dan mungkin juga Frank), berdagang dengan dan berperang dengan rakyat Kekaisaran Romawi yang menuturkan bahasa Latin dalam proses invasi bangsa Jermanik ke Eropa dari timur. Dengan itu banyak kata-kata Latin yang masuk kosakata bangsa-bangsa Jermanik ini sebelum mereka mencapai pulau Britania. Contohnya antara lain adalah camp (kamp), cheese (keju), cook (memasak), dragon (naga), fork (porok, garpu), giant (raksasa), gem (permata), inch (inci), kettle (ketel), kitchen (dapur), linen (kain linen), mile (mil), mill (kincir angin), noon (siang), oil (oli, minyak), pillow (bantal), pin (paku), pound (pon), soap (sabun), street (jalan), table (meja), wall (tembok), dan wine (anggur). Bangsa Romawi juga memberi bahasa Inggris beberapa kata yang mereka sendiri pinjam dari bahasa-bahasa lain seperti kata-kata: anchor (jangkar), butter (mentega), cat (kucing), chest (dada), devil (iblis), dish (piring, makanan), dan sack (saku).
Menurut Anglo-Saxon Chronicle, sekitar tahun 449, Vortigern, Raja Kepulauan Britania, mengundang “Angle kin” (Suku Anglia yang dipimpin oleh Hengest dan Horsa) untuk menolongnya dalam penengahan konflik dengan suku Pict. Sebagai balasannya, suku Angles diberi tanah di sebelah tenggara Inggris. Lalu pertolongan selanjutnya dibutuhkan dan sebagai reaksi “datanglah orang-orang dari Ald Seaxum dari Anglum dari Iotum” (bangsa Saxon, suku Anglia, dan suku Jute). Chronicle ini membicarakan masuknya banyak imigran atau pendatang yang akhirnya mendirikan tujuh kerajaan yang disebut dengan istilah heptarchy. Para pakar modern berpendapat bahwa sebagian besar cerita ini merupakan legenda dan memiliki motif politik. Selain itu identifikasi para pendatang di Inggris dengan suku Angle, Saxon, dan Jute tidak diterima lagi dewasa ini (Myres, 1986, p. 46 dst.), terutama setelah diterima bahwa bahasa Anglo-Saxon ternyata lebih mirip dengan bahasa Frisia daripada bahasa salah satu sukubangsa yang disebut di atas ini.
[sunting] Bahasa Inggris Kuno
!Artikel utama untuk bagian ini adalah: Bahasa Inggris Kuno
Para pendatang yang menginvasi pulau Britania mendominasi penduduk setempat yang menuturkan bahasa Keltik. Bahasa Keltik akhirnya bisa lestari di Skotlandia, Wales dan Cornwall. Dialek-dialek yang dipertuturkan oleh para pendatang yang menginvasi Britania pada zaman sekarang disebut dengan nama bahasa Inggris Kuno, dan akhirnya bahasa Anglo-Saxon. Kemudian hari, bahasa ini dipengaruhi bahasa Jermanik Utara; bahasa Norwegia Kuna yang dipertuturkan oleh kaum Viking yang menginvasi dan akhirnya bermukim di sebelah timur laut Inggris (lihat Jórvík). Para pendatang yang bermukim lebih awal menuturkan bahasa-bahasa Jermanik dari cabang yang berbeda. Banyak dari akar kosakata mereka memang sama atau mirip, meski tatabahasanya agak lebih berbeda termasuk prefiks (awalan), sufiks (akhiran), dan hukum infleksi (takrifan) dari banyak kata-kata. Bahasa Jermanik dari orang-orang Britania yang berbahasa Inggris Kuno ini, terpengaruhi kontak dengan orang-orang Norwegia yang menginvasi Britania. Hal ini kemungkinan besar merupakan alasan daripada penyederhanaan morfologis bahasa Inggris Kuno, termasuk hilangnya jenis kelamin kata benda dan kasus (kecuali pronominal). Karya sastra ternama yang masih lestari dari masa Inggris Kuno ini adalah sebuah fragmen wiracarita “Beowulf”. Penulisnya tidak diketahui, dan karya ini sudah dimodifikasi secara besar oleh para rohaniwan Kristen, lama setelah digubah.
Kemudian introduksi agama Kristen di Britania menambah sebuah gelombang baru yang membawa banyak kata-kata pinjaman dari bahasa Latin dan bahasa Yunani.
Selain ada yang berpendapat bahwa pengaruh bahasa Norwegia berlangsung sampai pada Abad Pertengahan awal.
Masa Inggris Kuno secara resmi berakhir dengan Penaklukan Norman, ketika bahasa Inggris secara drastik dipengaruhi bahasa kaum Norman ini yang disebut bahasa Norman dan merupakan sebuah dialek bahasa Perancis.
Penggunaan istilah Anglo-Saxon untuk mendeskripsikan pembauran antara bahasa serta budaya Anglia dan Saxon merupakan sebuah perkembangan modern. Menurut Lois Fundis, (Stumpers-L, Jum’at, 14 Des 2001)
* “The first citation for the second definition of ‘Anglo-Saxon’, referring to early English language or a certain dialect thereof, comes during the reign of Elizabeth I, from an historian named Camden, who seems to be the person most responsible for the term becoming well-known in modern times.”
* “Kutipan pertama untuk definisi kedua ‘Anglo-Saxon’, merujuk pada bahasa Inggris awal atau dialek tertentu dari bahasa ini, muncul selama pemerintahan Elizabeth I, dari seorang sejarawan bernama Camden, yang kelihatannya menjadi orang paling bertanggung jawab untuk menjadi terkenalnya istilah ini pada masa modern.”
Bahasa Inggris Pertengahan :
Selama 300 tahun setelah invasi kaum Norman di Britania pada tahun 1066, raja-raja Norman dan kaum bangsawan hanya menuturkan bahasa Perancis dialek Norman saja yang disebut dengan nama bahasa Anglo-Norman. Sementara itu bahasa Inggris berlanjut sebagai bahasa rakyat. Sementara Anglo-Saxon Chronicle tetap ditulis sampai tahun 1154, sebagian besar karya sastra lainnya dari masa ini ditulis dalam bahasa Perancis Kuna atau bahasa Latin.
Sejumlah besar kata-kata Norman dipinjam dalam bahasa Inggris Kuno dan menghasilkan banyak sinonim (sebagai contoh diambil ox/beef (sapi), sheep/mutton (kambing), dan lain-lain). Pengaruh Norman ini memperkuat kesinambungan perubahan-perubahan bahasa Inggris pada abad-abad selanjutnya dan menghasilkan sebuah bahasa yang sekarang disebut dengan istilah bahasa Inggris Pertengahan. Salah satu perubahannya adalah meningkatnya pemakaian sebuah aspek unik tatabahasa Inggris yang disebut dengan istilah continuous tense dengan imbuhan atau sufiks -ing.
Ejaan bahasa Inggris juga dipengaruhi bahasa Perancis pada periode ini. Bunyi-bunyi /θ/ dan /ð/ sekarang dieja sebagai th dan bukan dengan huruf Inggris Kuno þ and ð, yang tidak ada dalam bahasa Perancis.
Selama abad ke-15, bahasa Inggris Pertengahan berubah lebih lanjut lagi. Perubahan ini disebut sebagai The Great Vowel Shift (“Pergeseran Vokal Besar”), dan dimulai dengan penyebaran dialek London bahasa Inggris yang mulai dipakai oleh pemerintahan dan munculnya buku-buku cetak. Bahasa Inggris modern sendiri bisa dikatakan muncul pada masa William Shakespeare. Penulis ternama dari masa Inggris Pertengahan ini ialah Geoffrey Chaucer, dengan karyanya yang terkenal The Canterbury Tales.
Banyak sumber sezaman menyatakan bahwa dalam kurun waktu lima puluh tahun setelah Invasi kaum Norman, sebagian besar kaum Norman di luar istana berganti bahasa dan menuturkan bahasa Inggris. Bahasa Perancis kala itu tetap menjadi bahasa resmi pemerintahan dan perundang-undangan yang bergengsi di luar dinamika sosial. Sebagai contoh, Orderic Vitalis, seorang sejarawan yang lahir pada tahun 1075 dan seorang anak ksatria Norman, menyatakan bahwa ia hanya mempelajari bahasa Perancis sebagai bahasa kedua.
Sastra Inggris mulai muncul kembali pada sekitar tahun 1200 Masehi ketika perubahan iklim politik dan jatuhnya bahasa Anglo-Norman membuat hal ini lebih bisa diterima. Pada akhir abad tersebut, bahkan kalangan kerajaan sudah berganti menuturkan bahasa Inggris. Sedangkan bahasa Anglo-Norman masih tetap dipakai pada kalangan tertentu sampai agak lama, namun akhirnya bahasa ini juga tidak merupakan bahasa hidup lagi.
Bahasa Inggris Modern Awal :
Mulai dari abad ke-15, bahasa Inggris berubah menjadi bahasa Inggris Modern, yang seringkali ditarikh bermula dengan Great Vowel Shift (“Pergeseran Bunyi Besar”).
Setelah itu bahasa Inggris mulai banyak mengambil kata-kata pungutan dari bahasa-bahasa asing, terutama bahasa Latin dan bahasa Yunani semenjak zaman Renaisans. Karena banyak kata-kata dipinjam dari bahasa yang berbeda-beda, dan ejaan bahasa Inggris bisa dikatakan tidak konsisten, maka risiko pelafazan salah kata-kata cukup tinggi. Namun sisa-sisa dari bentuk-bentuk yang lebih kuna masih ada pada beberapa dialek regional, terutama pada dialek-dialek di West Country.
Pada tahun 1755 Samuel Johnson menerbitkan kamus penting bahasa Inggris pertama, yang berjudul Dictionary of the English Language.

http://rudisony.wordpress.com/2010/06/18/asal-usul-bahasa-inggris/

Selasa, 20 Juli 2010

Lowongan Pekerjaan

0 komentar

Jumat, 16 Juli 2010

French may be the language of love, but that's not what makes it a "Romance language". Here's what does:

0 komentar
The Romance languages (e.g. Spanish, Italian, French, Portuguese, Romanian) all began as dialects of Latin. Latin was the language of the Roman Empire (hence, Romance).

You'll notice that the Romance languages have a lot of similar words. This is because they share a common origin: Latin.

Kamis, 15 Juli 2010

Lowongan Pekerjaan

0 komentar

Selasa, 13 Juli 2010

Lowongan Pekerjaan

0 komentar

Jumat, 02 Juli 2010

Tips Bagaimana Cara Belajar Vocabulary

0 komentar
Apakah Anda ingin meningkatkan kosa kata/vocabulary bahasa inggris Anda? Apakah Anda ingin terlihat "amazing" di depan teman-teman Anda dengan perbendaharaan kata-kata yang melimpah?
Berikut adalah beberapa tips yang akan membuat Anda kedengarannya seperti seorang ahli. Hal ini sebenarnya mudah atau tidak mudah? kita lihat saja.

Banyak membaca
Disaat Anda banyak membaca dan dalam kesadaran anda, Anda berkata “Saya membaca arti kata ini  berkali-kali sebelumnya, tapi tidak ingat, apa ya artinya? ” Kejadian ini pasti pernah terjadi dalam belajar vocabulary.
Tetapi ini bukan hanya tentang membaca. Saat Anda membaca, tandai dengan stabilo dan menuliskan kata asing. Setelah itu, mencari kata-kata ini dan mencari tahu apa artinya dan tulis disamping kata asing tersebut karena mungkin anda akan lupa lagi. Perhatikan bagaimana mereka digunakan dalam kalimat, sehingga Anda tahu kapan dan bagaimana Anda harus menggunakan kata tersebut.

Pelajari Sinonim Kata
Menggunakan Sinonim kata untuk memunculkan makna serupa disaat kita lupa makna sesungguhnya. Sebagai contoh beberapa sinonim kata ‘small’ adalah: tiny, little, mini, minor, dll. Gunakan salah satu padanan saja.
Jadi bagaimana cara Anda belajar sinonim? Anda dapat menggunakan Thesaurus. Ini adalah buku yang berisi daftar kelompok kata dengan makna serupa. Juga memberikan  antonim, yaitu kata-kata yang berlawanan makna. Atau, kalau Anda sedang online, buka kamus online yang tersedia dibeberapa situs.

Menetapkan tujuan
Belajar kata-kata baru lebih baik dilakukan sedikit demi sedikit daripada sejumlah banyak kata pada saat yang sama. Tetapkan tujuan yang masuk akal. Belajar harus ada tingkatannya mulai dari sedikit kata adalah masuk akal dan dapat dicapai tujuan yang anda tetapkan. Mengingat kembali kata-kata yang telah Anda pelajari dalam berbagai kesempatan saat ada waktu luang. Mengingat kembali memperkuat memori Anda.
Ini bukan hanya tentang belajar arti kata-kata! Anda harus belajar untuk menggunakannya dengan benar. Untuk menggunakan kata tersebut dengan benar, Anda harus tahu apakah itu adalah kata benda, kata sifat, kata keterangan atau kata kerja. Anda juga harus tahu bentuknya present, past, past participle, gerund atau yang lain. Dan tidak kalah penting! pada saat seperti apa kata tersebut harus digunakan.

Selamat mencoba....
It's FUN to learn English.

Taken from: 
http://goilmu.wordpress.com

Rabu, 30 Juni 2010

TIPS BELAJAR BAHASA INGGRIS SEDERHANA

0 komentar
Berikut ini adalah beberapa saran yang perlu dilakukan untuk menyempurnakan ketrampilan bahasa Inggris Anda.

1. Study English regularly - Belajarlah bahasa Inggris secara teratur. Langkah pertama adalah mendengar. Kita harus mendengar kata-kata, kalimat atau pengucapan bahasa Inggris. Langkah kedua adalah mencoba mengetahui bagaimana mereka itu ditulis. Ketika kita telah mengetahuinya maka langkah ketiga adalah membaca. Kita perlu membaca kata-kata atau kalimat beberapa kali sampai pengucapan bahasa Inggris kita benar. Jika kita bisa membaca dengan baik maka langkah ke empat adalah menulis. Cobalah menulis kalimat atau kata-kata dengan ejaan yang benar.

2. Think in English. Ketika belajar bahasa Inggris, kita mendengar, berbicara atau membaca, dan menulis. Hal yang paling penting yang harus kita kuasai adalah berpikir dalam bahasa Inggris. Kelilingilah dirimu dengan bahasa Inggris termasuk pikiranmu. Dengan kata lain BERPIKIRLAH DALAM BAHASA INGGRIS. Ini kelihatannya aneh tetapi anda harus melakukan hal itu. Berapa orang berkata bahwa indikator untuk hal ini adalah ketika Anda tidur dan bermimpi dalam bahasa Inggris. Pagi berikutnya ketika Anda bangun, cobalah ingat apakah tadi malam Anda bermimpi dalam bahasa Inggris (Dream in English).

3. Practice your English. Praktekkan bahasa Inggris Anda denga
n siapa saja. anda bisa mempraktek berbicara bahasa Inggris dengan teman, guru, tetangga, atau teman kerja.

4. Read in English. Jangan lupa untuk meluangkan waktu membaca cerpen, novel atau buku dalam Bahasa Inggris.

5. Write in English. Jika Anda serius dengan belajar. Mungkin Anda dapat mulai menulis dalam bahasa Inggris. Jika tidak yakin dengan ejaan bahasa Inggris tertentu lihatlah di kamus.

Belajar bahasa Inggris tidak akan berhasil hanya dalam satu malam saja. Ia membutuhkan kesabaran dan ketekunan. Jika belajar bahasa Inggris secara teratur, hari demi hari, bahasa Inggris Anda akan semakin baik.

Semoga berhasil.
http://id.shvoong.com/exact-sciences/1895513-tips-belajar-bahasa-inggris-sederhana/

Rabu, 07 April 2010

Mengapa Banyak Pencari Kerja Gagal??

0 komentar
Hasil survey Tempo, 18 Mei 2007 menunjukan bahwa tekun belajar bukan satu-satunya cara untuk menjadi lulusan berkualitas. Banyak perusahaan menginginkan kecakapan lain dari calon pekerja mereka. Kecakapan tersebut berupa aktif berorganisasi (20,3%), KEMAMPUAN BERBAHASA INGGRIS (18,6%), tekun belajar (17,7%), mengikuti perkembangan informasi (15,98%), memiliki pergaulan luas (15,07%), dan mempelajari aplikasi komputer (12,32%).

Dari hasil survey tersebut mengindikasikan bahwa tuntutan untuk menguasai bahasa Inggris aktif di era globalisasi ini tidak bisa dibendung lagi karena bahasa Inggris telah digunakan di semua aspek kehidupan terutama di dalam dunia kerja. Lembaga pendidikan formal dan informal yang menyediakan jasa pendidikan bahasa Inggris pun tidak mampu menjawab tantangan ini, terlebih lagi metode konvensional yang mereka terapkan dalam pengajaran bahasa Inggris membuat peserta didik bosan bahkan banyak dari mereka yang menjadikan bahasa Inggris sebagai ‘momok’. Oleh karena itu, dengan mengusung konsep ‘FUN’ yang membuat peserta didik tidak akan pernah merasa bosan dalam belajar bahasa Inggris, lahirlah lembaga kursus bahasa Inggris yang diberi nama Fun English untuk menjawab tantangan global tersebut.

Trobosan terbaru untuk menguai bahasa Inggris aktif dengan cepat dan mudah telah diciptakan. Fun English menciptakan metode terbaru untuk mengasai bahasa Inggris aktif yang disebut REMIMICKING ACTIVE LEARNING. Metode ini sangat cocok diterapkan untuk segala usia karena metode ini lebih menekankan conversation. Dengan mengunakan metode ini pula, secara otomatis siswa didik akan berbicara bahasa Inggris aktif dengan grammar yang benar, dari basic hingga advance dan akan menguasai kosakata minimal 5.000 kata.

Fun English juga mempunyai komitmen yang tinggi untuk membuat peserta didik dapat menguasai bahasa Inggris aktif hanya dalam 80 jam. English Speaking Area yang diterapkan di Fun English juga sangat membantu peserta didik untuk lebih berani dan percaya diri untuk berbicara bahasa Inggris, baik antar peserta didik maupun dengan karyawan Fun English sehingga peserta didik dapat mempraktekan kemampuan bahasa Inggrisnya secara langsung.